Payakumbuh — Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak. Itulah pepatah yang mungkin dialami oleh Rahmanidar (83). Rumah yang sudah puluhan tahun dihuni dalam sekejap ludes dilahap si jago merah.
Kejadian kebakaran tersebut menimpa Rahmanidar yang tinggal di Kelurahan Padang Tangah Payobadar, Rabu (7/6) malam. Menurut keterangan Anaknya yang bernama Suparno, api kemungkinan berasal dari kompor yang ditinggal hidup saat menunaikan sholat magrib ke masjid.
“Saya menghidupkan kompor sebelum magrib. Begitu azan berkumandang, saya bersama anak-anak langsung bergegas ke masjid dan lupa mematikan kompor tersebut. Mungkin api berasal dari situ,” cerita Suparno kepada Kepala Dinas Sosial, Irwan Suwandi saat meninjau lokasi bencana.
Dikatakan, hampir seluruh barang yang ada didalam rumah habis terbakar. Untungnya, sang Ibu yang lumpuh dan memiliki masalah penglihatan dapat dievakuasi keluar rumah.
“Ibu saya saat kejadian tidak tahu adanya kebakaran, mata beliau kabur jadi tak tahu ada api. Saat api mulai melahap konsen rumah, beliau masih berada dikamar. Untung ada ponakan yang tinggal disamping rumah dan segera mengangkat beliau. Dan hanya beliau dan sebuah kursi tamu yang dapat diselamatkan,” ujar Suparno.
Sementara, Pj. Walikota Payakumbuh melalui Kepala Dinas Sosial saat meninjau lokasi kebakaran mengaku turut prihatin dengan kejadian yang menimpa Rahmanidar dan keluarga. Pihaknya datang untuk memberi bantuan tanggap darurat kepada keluarga korban sekaligus melakukan assesmen terkait kerugian dan kebutuhan korban pasca bencana.
“Mewakili bapak Pj. Walikota, atas nama Pemerintah Kota Payakumbuh kami turut prihatin dan berduka. Semoga keluarga sabar dan tabah menerima musibah ini,” ujar Irwan kepada keluarga korban.
Dikatakan, disamping mengulurkan bantuan darurat, pihaknya juga menggali data terkait kerugian serta apa yang dibutuhkan untuk dapat mengembalikan fungsi sosial dan ekonomi keluarga korban.
Ditambahkan, pihaknya akan berupaya menjembatani bantuan lanjutan bagi keluarga korban bencana tersebut. Dikatakan, bantuan dapat berasal dari OPD atau lembaga sosial yang ada di Kota Payakumbuh maupun kementerian dan lembaga sosial di tingkat pusat.
“Untuk bantuan lain, tadi kita coba kontak Baznas Payakumbuh untuk turut serta membantu, kebetulan gerobak usaha jual sate milik korban habis terbakar. Barangkali Baznas bisa membantu gerobak baru. Pun besok kita akan bersurat ke Balai Besar Kemensos di Padang dan Sentra Abiseka Kemensos di Pekanbaru untuk turut menurunkan bantuan,” beber Irwan.
Adapun bantuan darurat yang diserahkan Dinas Sosial diantaranya kasur lipat, selimut, peralatan masak, peralatan mandi, pakaian, pakaian sekolah, dan lain-lain.
“Untuk bantuan Permakanan, InsyaAllah besok akan kita salurkan kembali,” pungkas Irwan.
Dari rekap laporan sementara yang dihimpun petugas dilapangan, total kerugian diperkirakan mencapai Rp. 200 s.d. 300 juta.
Selanjutnya, pada kesempatan tersebut Camat Payakumbuh Timur Hepi, S.IP yang didampingi Lurah Padang Tangah Payobadar Syamsir, S.Sos mengucapkan ribuan terimakasih atas kerjasama semua pihak serta perangkat (Bhabinkamtibmas, Babinsa, RT, RW, serta masyarakat) yang telah melakukan Gerak Cepat dengan adanya bencana dan musibah kebakaran ini.
Kami menghimbau, kepada seluruh masyarakat agar lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan kedepannya, tuturnya”. (**)
0 Komentar