PAYAKUMBUH – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daer (DPRD) Kota Payakumbuh Fraksi PAN dapil Timur Selatan Opetnawati mejadi Ibu asuh anak stunting di kelurahan Payobasuang Dan Koto Baru, Kota Payakumbuh Sumatera Barat (Sumbar).
Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Kota Payakumbuh memiliki angka stunting yang relatif rendah sekitar 4,7 persen dan termasuk yang terendah di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Meskipun demikian agar bersama sama Pemerintah daerah menjadikan Kota Payakumbuh Zero Stunting, anggota DPRD Opetnawati langsung turun sebagai orang tua asuh untuk anak stunting di kelurahan Payobasuang kecamatan Payakumbuh Timur.
Kedatangan Politisi PAN Payakumbuh ini menyerahkan bantuan kepada anak stunting yang bernama Hanna Rais Shatari dengan berat bada saat lahir 2.4 kg, panjang lahir 46 cm pada tanggal lahir 21 oktober 2019 lalu, namun sementara berat pada september 2022 ini 11 kg dan Tinggi 84.5 cm.
Kedatangannya juga turut di dampingi Lurah Payobasuang beserta ketua LPM dan bidan Pustu dan Ketua Paskel serta pengurus RT terkait.
“Semoga dapat meringankan beban buat keluarga anak stunting ini. Ada beberapa daerah, yang bahkan angka stuntingnya lebih dari 20 persen,” Kata Opetnawati
Opet sapaan akrabnya Anggota DPRD ini menambahkan, walaupun angka stunting di Payakumbuh termasuk yang terendah, tapi kita semua tidak boleh berpangku tangan saja. Artinya, angka yang 4,7 persen tersebut harus segera tuntas.
“Sebenarnya stunting ini tidak lepas dari kemiskinan. Makanya disini saya mengajak, mari bersama-sama kita untuk menanggulangi kemiskinan ini. Supaya kebutuhan gizi untuk masyarakat kita tercukupi,” ucapnya.
Opet juga meminta agar lebih serius lagi menangani stunting ini, bahkan Ia mengajak semua anggota legislatif Kota Payakumbuh untuk bergotong royong memerangi stunting.
“Semoga rekan-rekan di DPRD Payakumbuh bisa juga jadi orang tua asuh untuk menanggulangi stunting ini. Disini banyak orang yang ingin berpartisipasi. Tinggal lagi kita untuk menjaga kredibilitas kita.” ujarnya.
Sementara itu disaat yang sama juga terdapat lansia yang mana Lansia tersebut belum pernah terjamah dengan sejumlah bantuan seperti PKH, BLT, sembako dan sejumlah bantuan lainnya, yang ada hanya BPJS.
Pasutri lansia, Pasangan Suardi dan istrinya Yuslinar ini bertempat tinggal di kelurahan Payobasung di RT 02/03 yang diketahui Suardi berusia 70 tahun dan Yuslinar berumur 66 tahun juga di beri bantuan oleh Anggota DPRD Payakumbuh Opetnawati karena merasa simpati dan ikut bertanggungjawab.
0 Komentar