
Payakumbuh, Selasa/24 Juni 2025 — Dalam upaya percepatan penurunan angka stunting, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Payakumbuh Timur melaksanakan kegiatan kunjungan dan penyaluran bantuan kepada anak-anak yang teridentifikasi mengalami stunting. Kegiatan ini berlangsung di wilayah kerja Puskesmas Air Tabit, mencakup empat kelurahan: Padang Tangah Payobadar, Sicincin, Balai Jaring, dan Padang Alai Bodi.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Camat Payakumbuh Timur, Hepi, S.IP, didampingi oleh Kepala Puskesmas Air Tabit, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Payakumbuh Timur, Koordinator Balai Penyuluhan KB Kecamatan Payakumbuh Timur, para Lurah, Bidan Pembina Wilayah, serta kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) dari masing-masing kelurahan.
Sebanyak 10 anak stunting menjadi sasaran dalam kegiatan ini. Mereka menerima bantuan berupa paket sembako dan vitamin yang diserahkan langsung kepada orang tua atau wali anak. Penyaluran ini merupakan bentuk perhatian dan komitmen Pemerintah Daerah Kota Payakumbuh, terkhusunya Kecamatan Payakumbuh Timur dalam mendukung upaya pemenuhan gizi anak, yang menjadi salah satu indikator penting dalam penanganan stunting.
Pada kesempatan tersebut, Camat Hepi menekankan pentingnya peran lintas sektor dalam menurunkan prevalensi stunting. Menurutnya, stunting bukan hanya persoalan kesehatan semata, tetapi juga menyangkut pola asuh, pengetahuan orang tua, dan kondisi sosial ekonomi keluarga. Ia menegaskan bahwa penanganan stunting tidak cukup hanya dilakukan oleh tim teknis atau petugas lapangan, tetapi memerlukan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat, terutama keluarga sebagai lingkungan terdekat anak.
“Kami berharap dengan adanya kunjungan langsung ini, orang tua dapat lebih memahami pentingnya asupan gizi dan pola pengasuhan yang tepat bagi tumbuh kembang anak. Jika diperlukan, kita juga akan mengupayakan pendampingan berupa ‘orang tua asuh’ yang berasal dari tokoh masyarakat, ASN, atau pihak lainnya yang peduli terhadap isu ini. Pendampingan ini tidak hanya bersifat materi, tetapi juga moral, edukatif, dan pembinaan secara langsung kepada keluarga berisiko stunting,” ujar Hepi.
Senada dengan hal tersebut, Koordinator Balai Penyuluhan KB Kecamatan Payakumbuh Timur, Sri Novita Amelia, SKM, menyampaikan bahwa kunjungan ini juga merupakan momen untuk mengedukasi para orang tua tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi, perawatan kesehatan anak, serta lingkungan rumah yang bersih dan sehat.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menggugah kesadaran orang tua untuk lebih peduli terhadap tumbuh kembang anak, khususnya dari sisi gizi. Kebutuhan dasar anak harus dipenuhi sejak dini agar pertumbuhannya optimal dan terhindar dari risiko stunting,” jelas Sri Novita.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Angka stunting yang tinggi masih menjadi tantangan di berbagai wilayah, termasuk di Kecamatan Payakumbuh Timur. Oleh karena itu, intervensi langsung seperti kunjungan rumah dan pemberian bantuan menjadi strategi penting yang terus digalakkan.
Melalui kegiatan ini, TPPS Kecamatan Payakumbuh Timur berharap dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor serta meningkatkan peran keluarga dan masyarakat dalam mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif menuju Indonesia Emas 2045. (MC_pyktimur)
0 Komentar